Untuk menghilangkan mual tersebut, Ibu dapat meminum air jahe hangat ataupun permen yang berasa jahe. Mungkin rasa mual tidak sepenuhnya hilang tapi minimal dapat rasa mual tersebut dapat berkurang.
Minggu, 22 November 2009
Menghilangkan Mual Pada Saat Kehamilan
Barang Yang Perlu Disiapkan Menjelang Melahirkan
1. Untuk Sang Ibu
- Baju Tidur kancing depan (yang nyaman dipakai)
- Baju Biasa untuk kembali ke rumah
- Sandal santai
- Pakaian dalam (bra untuk ibu menyusui)
- Pembalut ibu bersalin
- Gurita atau korset
- Perlengkapan dandan (walaupun habis melahirkan harus tetap cantik dong)
- Minyak kayu putih
- Handuk + Sabun dan perlengkapan mandi
2. Untuk Sang Bayi
- Popok
- Baju Bayi untuk kembali dari Rumah Sakit (biasanya yang untuk dipakai di RS disediakan oleh pihak RS)
- Selimut / Bedong
- Kaos kaki, sarung tangan, topi
- Gendongan
- Minyak telon
Biasanya hal ini kita persiapkan pada saat mendekati kelahiran, tetapi ada baiknya hal ini dipersiapkan lebih awal untuk mencegah ada barang-barang lain yang terlupakan dan lagian dengan postur tubuh yang membesar menjelang kelahiran menyebabkan kita susah bergerak.
Mencegah Stretchmark Pada Ibu Hamil Oleh: Mira Retno S
Stretchmark banyak dialami oleh ibu-ibu pasca melahirkan berupa guratan-guratan berwarna kepucatan yang ada di sekitar kulit perut dan panggul akibat adanya peregangan kulit pada waktu kehamilan. Mulai usia kehamilan 4 bulan kulit perut ibu hamil mengalami peregangan jaringan kulit hingga melewati batas elatisitas kulit perut. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan janin usia kehamilan dan penambahan berat badan sang calon ibu. Peregangan kulit dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit yang pada akhirnya akan menimbulkan stretchmark (ruam perut). Ini ditandai dengan adanya garis atau guratan berwarna kemerahan yang biasanya diikuti dengan rasa gatal. Setelah beberapa lama warna kemerahan akan menudar dan meninggalkan bekas permanen yang berwarna pucat.
Stretchmark terbentuk akibat tidak mampunya lapisan dalam kulit atau dermis yang terdiri dari serat-serat elastis yang disebut elastin atau kolagen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan rentang kulit yang terjadi pada masa kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan terhubung dengan lapisan bawah kulit yang akhirnya membentuk scretchmark.
Scretchmark dapat terjadi pada seluruh area kulit yang mengalami perubahan secara drastic. Pada wanita hamil stretch ark akan terbentuk disekitar perut sampai ke bagian belakang tubuh, dada, bahkan ke pinggul dan bokong. Sekali scretchmark sudah terbentuk bisaanya kulit sulit untuk pulih seperti biasa. Solusinya adalah dengan cara mencegah pembentukan scretchmark itu sendiri.
Menurut riset, stretchmark dapat dicegah dengan cara tidak menggaruknya di saat gatal. Ini mungkin sulit dilakukan mengingat kulit di daerah tersebut biasanya kering dan rasa gatalnya memang tidak tertahankan. Untuk mengatasi hal tersebut ibu hamil dapat menggunakan salah satu jenis obat yang berupa lotion (khusus untuk stretchmark) yang dijual di toko-toko kesehatan ataupun apotek. Lotion tersebut digunakan di pagi atau sore untuk memberikan rasa lembab pada kulit dan mengurangi rasa gatal.
Mengenal Kondisi Bayi Baru Lahir
Darah dan keputihan dari vagina
Pada beberapa bayi perempuan yang baru lahir, kadang ditemui bercak darah keluar dari vaginanya seperti wanita tengah haid. Bahkan selain darah, kadang si kecil mengalami keputihan.
Penyebabnya tak lain pengaruh hormon estrogen ibu saat bayi masih di kandungan, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Hal itu bisa terjadi karena kendati masih bayi, ia sudah memiliki rahim dan kelenjarnya sudah bekerja. Karena penyebabnya adalah pengaruh hormonal sang ibu, maka tak perlu diobati. Diamkan saja sampai pengaruh hormon si ibu hilang atau habis dengan sendirinya.Kapan hilangnya, tergantung kadar hormon si ibu. Biasanya tak sampai 2 bulan.
Pengaruh hormonal dari ibu ini sebenarnya tak jadi masalah, hingga tak perlu kelewat cemas. Pada bayi lelaki, pengaruh hormonal dari ibu akan terlihat pada payudaranya yang agak besar seakan membengkak. Tak perlu dipijat-pijat, nanti bengkaknya juga akan hilang dengan sendirinya.
Lendir
Akibat ada lendir, napas si kecil jadi terdengar berisik. Suara grok, grok, grok, yang dikeluarkannya membuat ibu khawatir. Bunyi itu, berasal dari cairan yang berada di paru-paru, karena organ ini memproduksi lendir juga. Bunyi yang dikeluarkan bayi, pertanda sekresinya berlebihan. Pada bayi yang berbakat alergi, semisal ibunya makan seafood hingga bayinya alergi, maka produksi lendir pun akan meningkat. Karena itu, ibu harus memperhatikan benar, apa saja yang bisa jadi pencetus alergi anak hingga napas keras karena lendir yang berlebihan tadi bisa dihindari. Selain alergi, peningkatan lendir juga bisa terjadi karena ada infeksi semisal tertular flu dari lingkungan sekitarnya.
Sekresi lendir yang berlebih juga dapat mengganggu makan dan minum bayi. Kondisi saluran napas dan saluran makan anak usia 3-6 bulan masih dalam keadaan terbuka hingga ia pun akan muntah karena makanan atau minuman yang ditelannya tak bisa masuk dengan baik. Beda dengan bayi usia 6 bulan ke atas di mana kedua saluran tadi tak terbuka kedua-duanya. Saat si bayi minum atau makan, maka saluran napasnya akan menutup.
Nah, bunyi napas yang kasar tadi, sejauh tak mengganggu makan-minum, tak ada demam atau infeksi, tak mengganggu aktivitas bayi, tak perlu dikhawatirkan. Sebab pada prinsipnya tubuh bayi memproduksi banyak lendir, hanya saja dia tak bisa mengeluarkannya seperti dengan batuk karena refleksnya belum baik.
Sebenarnya, banyak cara untuk mengeluarkan lendir bayi.Letakkan bayi dalam posisi tengkurap lalu tepuk-tepuk punggungnya. Kalau lendirnya banyak, dengan cara ini dia akan muntah. Lakukan cara ini sebelum bayi minum apa pun. Posisi tidur tengkurap juga bagus, karena posisi saluran napas jadi lebih rendah hingga lendir pun akan turun ke arah mulut.
Tinja
Begitu tinja si kecil berwarna hijau tua dan agak kehitaman, orang tua umumnya langsung cemas. Padahal, itu normal-normal saja. Ini bisa terjadi karena bayi minum cairan ketuban dan disekresikan tubuh untuk kemudian dikeluarkan kembali ke dalam air ketuban dalam plasenta ibu. Begitu lahir, bila si bayi buang air besar maka kotoran awal yang keluar akan berupa kotoran kala dia masih di kandungan, yang disebut meconium. Jadi, tak perlu cemas dan panik. Biasanya meconium akan berlangsung selama 2-3 hari. Setelah itu, kotorannya akan berwarna hijau, walaupun sudah tak ada lagi kaitannya dengan air ketuban. Warna hijau ini diberikan pada makanan oleh empedu yang terdapat di usus dua belas jari. Adanya warna empedu pada tinja yang keluar sebenarnya pertanda bagus. Berarti empedu itu bekerja mencerna lemak makanan yang ada dalam usus.
Kecuali, jika warna tinja putih seperti dempul. Ini patut dicurigai karena mungkin ada yang tak normal atau mungkin terjadi sumbatan pada empedunya. Begitu juga bila terdapat darah pada tinja, harus diwaspadai sebagai indikasi ada infeksi. Segera bawa anak ke dokter.
Normalnya, pada bayi baru lahir karena ia mendapatkan ASI, maka frekuensi BAB-nya dalam sehari bisa 6-8 kali dalam bentuk cair dan ada ampasnya. Hal ini normal. Kecuali hanya cairan atau berlendir saja, maka harus segera dibawa ke dokter karena kemungkinan terjadi infeksi. Biasanya setelah mendapat makanan padat, pola buang air besarnya bisa berubah, misal, 3 kali sehari.
Urin
Umumnya, urin bayi baru lahir tak putih bening warnanya, melainkan kuning agak pekat. Bisa juga kemerahan seperti darah. Ini dipengaruhi minuman si bayi. Ada beberapa produk susu formula yang mengandung suatu zat tertentu yang sebetulnya memang baik untuk tubuh, tapi bisa menyebabkan warna urin berubah karena mungkin kadarnya terlalu tinggi. Jadi, tak usah buru-buru cemas. Kalau karena pengaruh susu formula, sebetulnya tak berbahaya karena hanya suatu reaksi tubuh. Walaupun demikian, ada baiknya untuk penggunaan susu tersebut selanjutnya dikonsultasikan pada dokter.
Lain hal kalau warna urin merah bukan dikarenakan konsumsi yang diminum si bayi, maka ibu harus waspada. Misal, bayi tak minum susu formula. Bisa jadi darah yang ada di urinnya karena ada perdarahan, entah akibat infeksi ataupun kekurangan vitamin K.
Keringat
Banyak orang tua mengeluh, mengapa keringat si kecil begitu banyak. Padahal, memang begitulah yang terjadi pada bayi baru lahir. Pada beberapa bagian tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki, keringatnya banyak sekali. Penyebabnya, di daerah tersebut memang banyak kelenjar keringatnya. Malah kalau ia banyak berkeringat, itu pertanda kelenjar keringatnya berfungsi dengan baik. Sebab, pengeluaran keringat, termasuk proses eksresi, yaitu membuang sisa-sisa garam, juga racun dalam tubuh. Selain itu, untuk mengeluarkan panas dalam badan dan membuat suhu permukaan kulit jadi turun. Umumnya, makin meningkat usia bayi, keringatnya akan berkurang.
Penyebab lain dari keringat berlebihan adalah konsumsi susu sapi. Protein susu sapi dalam badan akan diubah oleh tubuh menjadi protein. Nah, saat pengubahan itu, banyak menimbulkan panas yang akan dibuang dalam bentuk keringat.
Air mata
Orang tua juga kadang khawatir bila mata bayinya selalu tampak belekan atau berair terus. Produksi air mata pada bayi sebetulnya sudah ada. Kalau pada orang dewasa, bila ia menangis akan terasa ada air mata yang masuk ke dalam saluran hidung, seperti orang yang pilek. Nah, pada beberapa bayi, kalau produksi air matanya berlebihan, sementara saluran yang ada ke hidung belum sempurna dan belum dapat dipakai dengan baik, maka bayi akan mengeluarkan air mata hanya dari matanya. Saluran hidung ini umumnya akan membaik bila bayi menginjak usia 1 bulan. Lain hal jika ia mengalami radang di hidung hingga salurannya tetap tersumbat dan akibatnya air matanya menjadi meningkat.
Muntah
Jika hanya gumoh, tak perlu dirisaukan. Gumoh terjadi karena ada udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam lambung bayi. Yang harus dikhawatirkan adalah muntah, yaitu cairan yang keluar lebih banyak dari gumoh. Muntah bukan sekresi ataupun eksresi, tapi memang ada sesuatu yang tak normal. Harusnya makanan dan minuman masuk dari mulut ke lambung, lalu ke usus dua belas jari. Nah, jika muntah, berarti ada sesuatu yang menganggu. Umumnya karena ada masalah pada pintu masuk lambung, misal, sudutnya tak tepat, sementara tekanan dari lambung tinggi. Akibatnya, dia akan balik lagi yang disebut reflaks. Bisa juga ada masalah pada pintu keluar lambung hingga menyebabkan lambung terganggu kala akan mengeluarkan isinya ke usus dua belas jari. Penyebab lain adalah infeksi, semisal radang tenggorokan yang bisa menimbulkan reaksi muntah. Namun demikian, muntah pada bayi baru lahir jarang sekali terjadi.
Sumber: Tabloid Nakita
Tips Merawat Bayi Baru Lahir
Benda yang menempel pusar si kecil ini sering membuat kita serba kikuk. Takut merawatnya dan menyakiti bayi. Benda itu adalah sisa tali pusat yang akan lepas dengan sendirinya sekitar 7- 14 hari (meski ada juga yang sampai hampir sebulan) setelah bayi lahir. Tak ada yang menakutkan, yang penting bagaimana kita merawat kebersihannya agar terhindar dari infeksi..
Cara benar merawat tali pusat si kecil.
- Usahakan tali pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat yang lembab bisa memancing jamur dan infeksi, juga membuat lama terlepas.
- Bila si kecil buang air besar, lepaskan dan lipat popoknya ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar dari kotoran maupun air seni.
- Setiap kali mandi, beri perhatian khusus pada tali pusat.
- Setelah seluruh tubuh bayi (termasuk bagian tali pusat) dikeringkan dengan handuk lembut, bersihkan sisa tali pusat dengan kapas yang telah dicelup air matang. Lakukan dengan lembut mulai dari pangkal ( bagian yang menempel di perut ) hingga ujungnya.
- Bungkus dengan kain kasa kering. Tidak perlu mengikatnya, cukup dengan dilipat, agar masih tetap ada udara yang keluar masuk.
- Selalu pantau kondisi tali pusat. Bila terlihat tanda-tanda iritasi, kemerahan, berdarah atau berbau tak sedap, segera periksakan ke dokter.
Menggunting Kuku
Kuku bayi memang kelihatan mungil, tipis dan lembut. Makanya, banyak orang tua ngeri memotong kuku bayinya, karena takut melukai jari si kecil.
Sebenarnya, kuku lebih tahan serangan kuman. Tetapi, kalau kuku selalu dalam keadaan lembap, jamur serta kuman senang bersarang di sana. Belum lagi kalau kebersihannya kurang terjaga, sementara bayi gemar memasukkan jarinya ke mulut yang membuat kukunya terus-menerus lembab. Itu sebabnya, kuku si kecil harus selalu dalam keadaan kering. Perhatikan beberapa hal saat menggunting kuku si kecil.
- Amati selalu panjang kuku si kecil, mengingat pertumbuhan kuku bayi jauh lebih cepat dari orang dewasa.
- Potong atau gunting bila terlihat panjang dan tajam. Meski tipis dan lemah, kuku yang panjang bisa menggores wajah si kecil.
- Potong atau gunting kuku si kecil setelah mandi, karena masih lunak sehingga mudah digunting. Tetapi, kalau bayi anda termasuk yang tak bisa diam, lakukan saat ia tidur lelap di siang hari.
Caranya:
- Gunakan pemotong kuku atau gunting yang dirancang khusus untuk bayi.
- Sebelum digunakan, tak ada salahnya dibersihkan dulu dengan alkohol 70%.
- Pegang salah satu telapak tangan si kecil dengan tangan kiri anda (sebaliknya bila anda kidal), lalu lebarkan jarak antar jari-jarinya.
- Gunting kuku si kecil dengan tangan kanan anda secara perlahan.
- Bersihkan kotoran yang ada di balik kuku dengan kapas yang dibasahi air hangat.
- Jangan terlalu sering menggunting kuku bayi, karena akan mempermudah terjadinya kerusakan kulit di sekitar kuku.
- Meski sudah super hati-hati, terkadang terjadi juga sedikit luka di kulit bayi saat anda memotong kukunya. Tak perlu panik. Segera bersihkan darah dengan kapas dan beri obat antiseptik. Jika perlu, kenakan sarung tangan.
Membersihkan Telinga.
Membersihkan telinga bayi tidak serumit yang anda duga. Yang penting, anda tetap tenang meski si kecil selalu menggerak-gerakkan kepalanya. Anda tidak perlu memasukkan bola kapas atau kapas berantai ke dalam lubang telinganya. Cukup bersihkan bagian luar serta daun telinga si kecil.
Telinga bayi sebaiknya di bersihkan dengan cara:
Lakukan bersamaan waktu ia mandi.
- Basahi waslap dengan air hangat dan beri sabun bayi sedikit. Angkat sedikit kepala si kecil, lalu usap daun telinga serta bagian belakang telinganya. Bilas sampai bersih.
- Gunakan kapas bulat atau kapas berantai yang dicelup air hangat, lalu bersihkan bagian luar hingga lubang telinga si kecil, termasuk ceruk-ceruk ( lekukan) pada daun telinganya.
- Keringkan dengan handuk kecil lembut.
Cairan lilin di telinga si kecil sebenarnya normal, bahkan berguna sebagai penghalang masuknya kotoran dari luar. Jadi, tak perlu terlalu dirisaukan, kecuali kotoran itu sampai mengeras dan menutupi lubang telinga si kecil.
Membersihkan Mata.
Adakalanya, mata si kecil terlihat redup dan terdapat kotoran menempel di kelopaknya. Jangan khawatir, mudah kok membersihkannya.
- Bersihkan mata si kecil bersamaan dengan waktu mandinya, atau setiap pagi dan sore hari. Sebelum membersihkan, bersihkan dulu tangan anda agar kalau ada kuman di sana tidak berpindah ke mata si kecil.Gunakan kapas bulat yang sudah dicelup air hangat.
- Usapkan perlahan mata si kecil (lakukan dari arah tengah ke luar). Jangan bolak-balik.
- Ganti kapas setiap kali usap. Selain agar kotoran mata yang menempel di kapas tak mengenai matanya lagi, juga agar mata si kecil tidak terkontaminasi kuman dari satu ke mat yan lain.
Terkadang air mata si kecil terus menerus keluar. Hal ini karena ada sumbatan di saluran air mata. Atasi dengan memijat secara halus bagian pangkal hidung si kecil. Penting diingat! Kalau kotoran mata si kecil tak juga hilang meski selalu dibersihkan, segera bawa ke dokter, karena bisa jadi matanya terinfeksi kuman. (info-sehat)